jannonews.com – Pagi ini, nilai tukar rupiah tercatat berada pada level Rp16.075 per dolar AS pada Selasa (28/5). Mata uang Garuda tersebut mengalami pelemahan sebesar 3,5 poin atau 0,02 persen jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.
Sebagian besar mata uang di kawasan Asia menunjukkan performa positif, dengan berada di zona hijau. Baht Thailand menguat 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,33 persen, won Korea Selatan menguat 0,27 persen, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, dan dolar Singapura juga menguat 0,16 persen.
Di sisi lain, yen Jepang mengalami pelemahan sebesar 0,10 persen, sementara yuan China terpantau melemah 0,02 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Mata uang utama negara maju juga menunjukkan kinerja positif, dengan berada di zona hijau. Euro Eropa menguat 0,14 persen, poundsterling Inggris menguat 0,08 persen, dan dolar Australia menguat 0,18 persen.
Selain itu, franc Swiss menguat 0,19 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,10 persen.
Menurut analis pasar, Lukman Leong, rupiah kemungkinan akan menguat sebagai dampak dari data inflasi PCE AS yang diperkirakan akan turun dibandingkan periode sebelumnya.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang mengalami koreksi, investor mengantisipasi data inflasi PCE AS minggu ini yang diharapkan akan mengalami penurunan,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Untuk hari ini, Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp16 ribu per dolar AS hingga Rp16.100 per dolar AS.